1. Definisi dan Pengaruh Gaya
Gaya adalah sebuah tarikan atau dorongan yang dilakukan pada suatu benda. Gaya dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Gaya Sentuh
2. Gaya Tak Sentuh
1. Gaya Sentuh
2. Gaya Tak Sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang terjadi melalui suatu persentuhan benda 1 dengan benda lainnya. Contoh gaya sentuh : gaya otot, gaya tarik, gaya dorong, gaya gesek. Sedangkan gaya tak sentuh adalah gaya yang timbul walaupun dua/lebih benda tidak bersentuhan. Contoh gaya tak sentuh : gaya gravitasi, gaya listrik, dan gaya medan. Gaya tak sentuh merupakan gaya medan, yaitu gaya yang berhubungan dengan medan.
Pengaruh gaya pada medan adalah :
1. Benda diam menjadi Bergerak
2. Benda bergerak menjadi diam
3. Bentuk dan ukuran benda berubah
4. Arah gerak benda berubah
1. Benda diam menjadi Bergerak
2. Benda bergerak menjadi diam
3. Bentuk dan ukuran benda berubah
4. Arah gerak benda berubah
Alat untuk mengukur gaya adalah neraca pegas atau sering disebut juga dinamometer. Satuan gaya berdasarkan SI adalah newton, untuk menghormati Sir Issac Newton (1642-1727) sebagai penemu hukum gerak, gaya, serta gravitasi.
2. Gaya Gesek
Gaya gesekan bekerja pada udara dan dipengaruhi oleh luas bentangan benda atau luas permukaan benda yang bersentuhan langsung dengan udara. Makin besar luas bentangan benda, makin besar gaya gesekan udara yang bekerja pada benda. Penerapan gaya gesean udara dapat dilihat pada terjun bebas. Sewaktu melompat dari pesawat, atlet belum membuka parasutnya. Barulah pada ketinggian tertentu, atlet membuka parasutnya dan tiba di tanah.
Gaya gesek juga bekerja pada air. Buktinya, jika benda yang kamu dorong di permukaan air akan berhenti karena benda bekerja gaya gesekan oleh permukaan air yang arahnya berlawanan dengan arah gaya dorongmu.
Kelajuan kritis adalah batas kelajuan yang dapat dicaai suatu benda saat bergerak melintasi air dan udara, kelajuan dapat diperbesar dengan mengubah bentuk menjadi streamline. Contoh penerapan streamline : mobil balap.
Gaya gesekan statis adalah gaya gesekan yang dialami benda ketika benda masih diam. Besar gaya gesekan statis antara 0 – nilai maksimun tertentu. Gaya gesekan statis maksimun adalah nilai maksimun dari gaya gesekan statis. Gaya gesekan kinetis adlah gaya gesekan yang dialami benda ketika benda bergerak, besarnya tetap dan selalu lebih kecil daripada gaya gesekan statis maksimun. BEsar gaya gesekan bergantung pada kekasaran atau kehalusan permukaan. Semakin kasar maka semakin besar gaya gesekannya. Besar gaya gesekan rotasi / gaya gesekan pada benda beroda jauh lebih kecil daripada gaya gesekan translasi atau gaya gesekan pada benda tak beroda.
Luas bidang sentunh tidak mempengaruhi besar gaya gesekan antar zat padat.
Luas bidang sentunh tidak mempengaruhi besar gaya gesekan antar zat padat.
3. Hubungan antara massa dan berat
Orang awam selalu menyamakan antara massa dan berat. Padahal, kedua kata tersebut berbeda. Massa (simbol m, dari kata mass) adalah ukuran jumlah kandungan materi yang dikandung oleh suatu benda. Karena itu, massa tidak dipengaruhi oleh lokasi benda, dan besarnya TETAP. Tetapi berat (simbol w, dari kata weight) adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Berat sebanding dengan massa. Sehingga, didapat rumus berupa :
w =m.g ( berat = massa.gaya )
4. Hukum I Newton
Ilmuwan terkenal Yunani, Aristoteles, mengatakan bahwa gerak selalu disebabkan oleh gaya (berupa tarikan atau dorongan)
HUKUM NEWTON I disebut juga hukum kelembaman (Inersia).
Sifat lembam benda adalah sifat mempertahankan keadaannya, yaitu keadaan tetap diam atau keaduan tetap bergerak beraturan.
Sifat lembam benda adalah sifat mempertahankan keadaannya, yaitu keadaan tetap diam atau keaduan tetap bergerak beraturan.
DEFINISI HUKUM NEWTON I :
Setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam jika tidak ada resultan
gaya (F) yang bekerja pada benda itu, jadi:
Setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam jika tidak ada resultan
gaya (F) yang bekerja pada benda itu, jadi:
S F = 0 a = 0 karena v=0 (diam), atau v= konstan (GLB)
5. HUKUM NEWTON II
a = F/m
S F = m a
S F = jumlah gaya-gaya pada benda
m = massa benda
a = percepatan benda
m = massa benda
a = percepatan benda
Rumus ini sangat penting karena pada hampir semna persoalan gerak {mendatar/translasi (GLBB) dan melingkar (GMB/GMBB)} yang berhubungan dengan percepatan den massa benda dapat diselesaikan dengan rumus tersebut.
6. HUKUM NEWTON III
DEFINISI HUKUM NEWTON III:
Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah. Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja pada dua benda yang berlainan.
F aksi = – F reaksi
N dan T1 = aksi reaksi (bekerja pada dua benda)
T2 dan W = bukan aksi reaksi (bekerja pada tiga benda)
Sekian penjelasan dari saya, terima kasih atas perhatiannya, dan saya minta maaf jika informasi ini kurang lengkap.
0 komentar:
Posting Komentar